Perbedaan Antara Penerbit Buku Indie dengan Penerbit Buku Mayor

Seiring perkembangan zaman, dunia penerbitan buku semakin meluas terlebih untuk mendukung para pegiat bidang kepenulisan tanah air. Saat ini, ada dua jenis penerbit buku, penerbit buku indie dan penerbit buku mayor. Tidak sedikit penulis Indonesia yang mengawali karier menulisnya dengan menerbitkan, mencetak, dan memasarkan bukunya secara indie, sebut saja Dewi “Dee” Lestari. Secara umum, penulis yang memilih jalur indie memiliki idealisme dan keinginan sendiri, seperti waktu terbit ataupun target pasar tertentu, yang mana keinginan tersebut hampir tidak didapatkan di jalur mayor.

Berikut ini rangkuman mengenai perbedaan antara penerbit buku indie dengan penerbit buku mayor berdasarkan beberapa faktor. Mari disimak!

1. Persiapan Naskah yang Diterbitkan
Penerbit Buku Indie
Naskah yang terbit secara indie merupakan naskah hasil idealisme sendiri yang mana penulis memegang kendali penuh terhadap naskah yang akan diterbitkan. Umumnya, pihak penerbit tidak menolak naskah, sehingga penulis bisa benar-benar menerbitkan naskah yang dimau. Di Harasi Publisher, hanya menetapkan tiga syarat dasar, yaitu naskah harus orisinil, tidak menyinggung SARA, dan tidak memuat unsur pornografi. Editor Harasi akan mengoreksi salah ketik, ejaan, tanda baca, dan teknis lain sesuai standar perbukuan. Namun, penulis juga bisa meminta masukan terkait struktur dan isi naskah. Dengan senang hati, editor Harasi akan membantu semaksimal mungkin.
Penerbit Buku Mayor
Beberapa prosedur ketat merupakan ciri khas persiapan naskah yang terbit secara mayor. Selain syarat dasar seperti yang ditetapkan oleh kebanyakan penerbit indie, terdapat syarat lain yakni harus mengikuti selera pasar, syarat inilah yang memicu tingginya tingkat penolakan naskah. Tugas editor (editor akuisisi) di penerbit mayor adalah menyeleksi setiap naskah yang masuk. Setelah naskah dinyatakan layak terbit, editor melanjutkan tugas sebagai pendamping penulis untuk proses penyuntingan. Seringkali editor memberikan saran terkait isi naskah dan juga tenggat revisi. Dapat disimpulkan, editor menyumbang kontribusi besar terhadap persiapan naskah yang akan diterbitkan di penerbit mayor.

2. Biaya Penerbitan
Penerbit Buku Indie
Biaya-biaya untuk memproses dari naskah mentah menjadi buku cetak akan dibebankan kepada penulis. Adapun biaya tersebut akan terbagi ke dalam beberapa layanan, di antaranya layanan pracetak (pengajuan ISBN, edit, layout, sampul), layanan cetak (biasanya cetak berkala atau print on demand), serta layanan pemasaran atau distribusi. Tentu saja semua biaya akan kembali kepada penulis apabila buku penulis laris terjual sesuai target pasar yang telah ditentukan. Khusus Harasi, cukup mengeluarkan biaya pracetak sebesar Rp300.000 untuk semua kalangan penulis, dan berpeluang mendapatkan potongan biaya dengan syarat tertentu.
Penerbit Buku Mayor
Penerbit akan menanggung semua biaya penerbitan, mulai dari biaya pracetak, biaya cetak, promosi, sampai distribusi ke toko buku. Oleh karena itu, banyak aspek yang perlu dipertimbangkan oleh penerbit agar tidak mengalami kerugian akibat buku penulis yang tidak laku terjual. Wajar jika penulis pemula yang belum terekam prestasinya di dunia perbukuan akan sulit menembus jalur mayor, alternatifnya adalah memilih jalur indie.

3. Waktu Penerbitan
Penerbit Buku Indie
Estimasi proses penerbitan naskah jalur indie terbilang cepat karena penerbit tidak membutuhkan pertimbangan rumit sebelum menerbitkan buku. Penerbit mendukung penuh naskah dan keputusan pasar/promosi yang dibuat penulis. Umumnya dalam satu bulan atau bahkan kurang, buku sudah terbit dan siap didistribusikan.
Penerbit Buku Mayor
Dibutuhkan waktu 1-3 bulan untuk menunggu konfirmasi apakah naskah penulis layak terbit atau tidak. Apabila naskah layak terbit, masih ada waktu tunggu sebelum masuk proses penyuntingan, tergantung banyaknya antrean naskah yang akan diterbitkan. Jika antrean sedikit dan tanpa kendala, naskah bisa terbit dalam hitungan bulan. Sebaliknya, penerbit bahkan sampai membutuhkan waktu bertahun-tahun jika ternyata ada banyak antrean. Alur panjang dalam proses penerbitan mayor seringkali membuat penulis yang menargetkan waktu terbit cepat, menjatuhkan pilihannya pada penerbitan indie.

4. Sistem Cetak dan Distribusi
Penerbit Buku Indie
Buku-buku terbitan penerbit indie akan dicetak secara berkala dan sesuai pesanan yang umumnya didistribusikan secara online, seperti media sosial, website, dan marketplace. Adapun buku terbitan Harasi hanya bisa dipesan melalui kontak penerbit dan penulis. Dan di-display di website www.harasipublisher.com serta marketplace Harasi. 
Penerbit Buku Mayor
Buku-buku terbitan penerbit mayor akan dicetak dalam jumlah besar yang kemudian dijual di toko-toko buku seluruh Indonesia.

5. Promosi Buku Terbit
Penerbit Buku Indie
Penulis menjadi penanggung jawab penuh atas promosi bukunya sendiri. Inilah tantangan besar penulis setelah menyelesaikan naskahnya. Mulai dari mengaktifkan seluruh akun media sosial, menyusun rencana promosi secara online, membuka periode pre-order dengan bonus menarik, hingga memanfaatkan bukti terbit untuk promosi secara offline. Beberapa penulis juga mengadakan bedah buku sambil memperluas networking khususnya di komunitas literasi sebagai salah satu bentuk promosi. Semuanya diatur sendiri oleh penulis. Penulis pun bisa mengusulkan ide promosi kepada penerbit, sehingga bisa direalisasikan bersama-sama.
Penerbit Buku Mayor
Kegiatan promosi menjadi tanggung jawab penerbit, dan tentu saja penulis membantu dengan kooperatif. Promosi seperti launching, book signing, dan lain-lain, akan dilakukan penerbit dengan perencanaan matang. Penulis tinggal meneruskan informasi-informasi promosi kepada pengikut/teman di media sosial serta komunitas-komunitas yang diikutinya. Walau diatur sepenuhnya oleh penerbit, tetap saja keberhasilan penjualan buku tidak lepas dari kerja sama antara penerbit dan penulisnya. 

6. Royalti
Penerbit Buku Indie
Penulis di jalur indie akan mendapatkan royalti rata-rata 10% dari harga jual buku, dan bila diperlukan penulis bisa mengajukan sendiri persentase royaltinya. Waktu penerimaan royalti pada penerbit indie relatif cepat. Di Harasi sendiri akan mengirimkan royalti kepada penulis setiap bulan dengan persentase 10% dari harga jual buku.
Penerbit Buku Mayor
Secara internasional, royalti yang didapat penulis berkisar antara 6%-12%. Akan tetapi, penulis jalur mayor tanah air biasanya mendapat persentase sama rata yaitu sebesar 10% dari harga jual di toko buku. Waktu penerimaannya antara 3-6 bulan, tergantung kebijakan masing-masing penerbit.

Itulah uraian mengenai perbedaan penerbit buku indie dan mayor, semoga dapat meningkatkan pemahaman para penulis. Jika informasi di atas masih kurang, silakan mencari tambahannya di internet.

Naskahmu sudah siap dan ingin diterbitkan di jalur indie? Yuk langsung hubungi CS kami melalui WhatsApp 089529081980.


Copyright © 2019 Harasi Publisher