Buku
ini berisi 42 kumpulan
geguritan. Geguritan ini ditulis dengan kreasi 3-4 pada (bait), yang
masing-masing pada berisi 4 gatra (baris). Dalam setiap pada
dengan membuat pola guru lagu (rima) yang beraturan, meskipun geguritan
namun disusun dengan guru lagu seperti rima pada puisi. Contohnya a-a-a-a,
a-b-a-b, a-b-b-a, maupun a-a-b-b, sehingga guru lagunya enak dinikmati. Sedangkan
untuk bahasa yang digunakan, penulis memilih bahasa Jawa ngoko maupun krama
dengan harapan mudah dipahami kalangan muda maupun tua.
Penulis
berupaya menangkap fenomena yang terjadi di masyarakat tentang berbagai hal
tidak dibatasi tema tertentu, sehingga isi geguritan cukup bervariasi.
Namun
penulis hendak menyampaikan pesan moral untuk menata diri, menjaga hati agar
bisa menerima keadaan lingkungan yang berbeda dengan susana hati kita dalam
bergaul atau berperilaku. Serta memberikan motivasi hidup di dunia maupun bekal
di hari akhir nanti.
Penulis
berupaya menyampaikan nasehat dengan tidak terkesan menggurui, Buku ini dapat
menambah referensi sastra jawa yang jumlahnya tidak sebanyak karya berbahasa
Indonesia. Buku ini memberikan minat dan motivasi pembaca khususnya khalayak
muda gemar bertutur dan menulis dalam bahasa Jawa.